Bali kembali menjadi tuan rumah ajang olahraga berskala internasional, kali ini untuk Kejuaraan Renang Perairan Terbuka ASEAN ke-2 tahun 2024. Event yang berlangsung pada 28-30 Juni 2024 di Pantai Jimbaran ini menarik perhatian banyak negara. Indonesia, sebagai tuan rumah, menurunkan kontingen besar dengan 44 atlet terbaiknya, menunjukkan keseriusan dalam mendominasi perairan terbuka di Asia Tenggara.
Kejuaraan Renang Perairan Terbuka ini merupakan platform krusial bagi para atlet untuk mengukur kemampuan mereka dan mendapatkan pengalaman kompetisi internasional. Dengan partisipasi atlet dari berbagai negara ASEAN, ajang ini menjadi barometer penting bagi kekuatan renang di kawasan, sekaligus persiapan menuju SEA Games 2025 dan event-event global lainnya.
Indonesia mengandalkan 44 atlet, terdiri dari perenang putra dan putri di berbagai kategori jarak. Angka ini mencerminkan investasi besar dalam pembinaan atlet renang perairan terbuka. Harapannya, melalui Kejuaraan Renang Perairan Terbuka ini, atlet-atlet Indonesia dapat meraih medali emas sebanyak mungkin dan memperkuat posisi di kancah regional.
Wakil Ketua Umum Akuatik Indonesia (sebelumnya PB PRSI), Harlin Rahardjo, menyatakan optimisme tinggi terhadap performa tim Indonesia. Ia menekankan bahwa kejuaraan ini menjadi uji coba penting bagi atlet yang akan berlaga di PON September 2024. Ini menunjukkan bahwa Kejuaraan Renang Perairan Terbuka ASEAN juga berfungsi sebagai ajang seleksi internal yang ketat.
Selain aspek kompetitif, penyelenggaraan Kejuaraan Renang Perairan Terbuka di Bali juga memiliki tujuan promosi wisata. Keindahan Pantai Jimbaran dengan airnya yang jernih dan pemandangan yang menawan menjadi daya tarik tersendiri, memperkenalkan Labuan Bajo sebagai destinasi sports tourism premium yang mampu menyelenggarakan event olahraga kelas dunia.
Perenang andalan Indonesia, Aflah Fadlan Prawira, sukses meraih medali emas di nomor 10 kilometer putra, menunjukkan dominasinya di perairan terbuka. Sementara itu, Adinda Larasati Dewi juga menunjukkan performa gemilang dengan meraih posisi kedua di nomor 10 kilometer putri. Prestasi ini menegaskan potensi besar Indonesia di disiplin ini.
Antusiasme peserta dan official dari negara-negara ASEAN seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia juga sangat tinggi, dengan total sekitar 90 atlet dan 50 official yang berpartisipasi.